Untuk diri sendiri.
Ini lucu. Kadang-kadang ide muncul begitu saja. Bergumam dalam batin rasanya seperti membiarkan bus-bus lewat tanpa dihentikan untuk ditumpangi, padahal sedang ingin menempuh perjalanan. Bus-bus itu lewat begitu saja. Bukannya kalau dihentikan lalu naik bus, busnya jadi lebih bermanfaat? Seperti itulah kira-kira.
Kadang-kadang lintasan ide yang muncul ini saya tangkap lalu tuliskan dalam google keep di handphone, aplikasi khusus dari google yang selalu membantu saya mengabadikan catatan-catatan kecil pribadi, bagaikan buku notes saku. Tapi jika ada waktu luang, seperti saat ini, jam 04:35, saya tuliskan saja apa saja yang terlintas dalam fikiran. Seperti tulisan ini.
Apakah tulisan seperti ini layak untuk dibagikan? Kalau untuk ukuran surat kabar, tentu tidak. Tapi untuk mengisi waktu pada pagi buta seperti ini, saat kantuk tidak kunjung datang, maka menulis hal nggak berguna seperti ini memberikan saya sedikit kesibukan.
Tapi serius. Saya menulis di blog bukan untuk orang lain. Saya lebih sering menulis untuk mengungkapkan rasa hati terhadap permasalahan yang bahkan kadang-kadang tidak ingin untuk diketahui orang lain. Karena itu saya sangat jarang menshare tulisan saya di blog ke sosial media yang saya kelola. Bagi saya, memahamkan orang lain tentang hal yang tidak begitu berpengaruh terhadap kehidupan orang lain/kepentingan orang lain adalah hal yang tidak perlu. Karenanya, cukup saya keep sendiri saja.
Blog ini lebih kepada pencatat gumaman hati yang saya tangkap dan olah dalam bentuk tulisan. Sehingga ketika saya ingin melihat kembali diri atau bercermin, saya membuka kembali catatan lama yang ada di sini. Sekedar untuk mengetahui apa yang saya fikirkan di masa lalu.
Kenapa nggak di Facebook saja? Terlalu ramai orang. Bising.
Komentar
Posting Komentar