Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Agama Penghambat Kemajuan, benarkah?

Baru saja membaca komentar di salah satu forum yang saya ikuti soal agama menghambat kemajuan. Isu lama yang kembali diangkat. Dan well, saya bersimpati pada yang menulis karena baginya, agama tak lebih sebagai hambatan. Agama dipersepsikan sebagai kekangan yang membuat sebuah bangsa menjadi sulit untuk maju. Baginya, agama adalah sebuah kesalahan. Padahal kenyataannya tidak begitu. Islam itu way of life, bukan tembok yang menghalangi kreatifitas. Islam adalah tuntunan untuk menjalani rutinitas dalam ketaatan kepada Allah. Selama itu baik, bermanfaat, tidak bertentangan dengan larangan Allah pada hal-hal yang telah jelas keharamannya, Allah memperbolehkan hambanya untuk melakukannya. Pada hal-hal yang demikian Rasulullah dalam haditsnya menyebut sebagai rahmat Allah bagi hamba-Nya. Lihat saja sebagai contoh, pekerjaan meneliti di laboratorium, untuk mencari kemaslahatan di bidang sains, atau melakukan perjalanan antar planet sekali pun, tidak ada larangan Allah terhadap hal demi

Bukan Anak Malam

Sesekali mereka melihat dengan pandangan heran. Mungkin menyangka saya adalah mata-mata, atau intelijen yang lagi bosan tugas, duduk sendirian di bawah langit malam sambil menyeruput minuman itu-itu saja setiap malam. Tanpa perlu saya beritahu, penjual jus di simpang Jambotape itu memang selalu langsung membuatkan jus mangga dengan gula sesendok saja saban kali saya datang. Bukannya saya anak malam. Siang pun saya kadang keluar dari sarang, namun di lain tempat dan tujuan. Bila siang atau sore, biasanya yang saya cari itu kopi, biar melek mata ini dan semangat untuk bikin ini itu. Padatnya aktifitas pun bisa diimbangi. Tapi masalah keluar malam, di atas jam 12, itu bukan tanpa kesengajaan, melainkan kesengajaan namun tanpa paksaan. Biasanya, tugas-tugas saya memang tuntas saat yang lain telah terlelap, atau bahkan sudah mimpi satu dua episode. Eh kok bisa begitu? Disuruh kerja paksa kah? Tidak! Tentu saja. Tugas saya disini sederhana, mengelola pendidikan dan fasilitas kompute

Teknologi Bukanlah Ancaman

Teknologi bukanlah ancaman. Meskipun ada yang menyebut teknologi adalah ancaman, bagi saya itu hanyalah ungkapan ketakukan terhadap penyalahgunaan. Sama seperti  takutnya seorang ibu bila putri kecilnya yang baru 3 tahun memegang pisau dapur. Ibunya tentu tidak ingin bila putrinya itu tergores dan berdarah, sebab kita tahu, balita tidak fasih dalam menggunakan pisau. Pun demikian dengan teknologi. Di awal kemunculan parabola, di kampung-kampung dalam lagu-lagu likee Aceh sering kita dengarkan lagu ‘abuwa keunong peungeut, makwa keunong peungeut, gara-gara parabola’ (Abuwa kena tipu, Makwa juga kena tipu, gara-gara parabola). Orang-orang yang baru mengenal televisi pada waktu itu masih ada yang belum mengerti, bahwa film yang mereka tonton adalah rekayasa aktor dan aktris di balik lensa kamera. Seakan-akan mereka yakin betul bahwa film itu benar-benar kejadian nyata hingga ada yang menangis hebat saat menonton film sedih atau berteriak keras saat aktor utamanya kena pukul, apalagi j